Sabtu, 26 April 2014

Team Work

TEAM WORK

Kelompok Kerja VS Tim Kerja



Kelompok kerja adalah sebuah kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan membuat keputusan untuk membantu setiap anggota kelompok, dilakukan dalam wilayah tanggung jawabnya.
Sedangkan tim kerja adalah sebuah kelompok dimana upaya individu dalam menghasilkan kinerja (output) yang lebih besar daripada jumlah input individu.

Berikut adalah 4 tipe tim



Problem-solving team
Suatu tim yang terdiri dari 5 sampai 12 karyawan dari departemen yang sama dan bertemu selama beberapa jam setiap minggu untuk membahas cara-cara meningkatkan kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja. Jika suatu masalah sudah dapat dipecahkan maka ti mini akan bubar. Karakteristik dari tim ini adalah bekerja secara mandiri dan tingkat indiviualismenya tinggi.



Self-Managed Work Team
Tim kerja yang terdiri dari 10 sampai 15 orang yang mengambil tanggung jawab dari mantan atasannya. Karateristik tim ini adalah bekerja secara mandiri, kerja kelompok yang tinggi, tidak adanya kontrol dari pemimpin, pembagian peran dalam bekerja jelas.




Cross-Fungsional Team
Karyawan dari tingkat hirarki yang sama, tetapi dari wilayah kerja yang berbeda, yang datang bersama-sama untuk menyelesaikan tugas. Karakteristik dari tim ini adalah bekerja secara mandiri, fleksible, kerja kelompok yang tinggi.



Virtual Team
Tim yang menggunakan teknologi komputer untuk mengikat semua anggota yang tersebar secara fisik dalam rangka mencapai tujuan bersama. Karakteristik dari tim ini adalah setiap anggota bekerja sama tapi tidak saling bertemu, bersifat mandiri, tingkat individualism tinggi, dan pembagian peran tidak jelas.

Agar sebuah tim menjadi efektif harus memiliki 4 komponen, yaitu konteks, komposisi, desain kerja, dan proses. Konteks, meliputi kecukupan sumber daya, kepemimpinan yang efektif, dan evaluasi kinerja dan sistem reward. Komposisi, meliputi Kemampuan dalam membuat keputusan dan problem solving, teknis, dan interpersonal skill; Personalita; Pengalokasian peran dan keragaman; dan fleksibilitas anggota. Desain kerja, meliputi kemerdekaan dan otonomi, kesempatan menggunakan aneka keahlian dan bakat, kemampuan menyelesaikan pekerjaan atau menciptakan produk, dan mengerjakan tugas atau proyek yang punya dampak signifikan atas orang lain. Proses, meliputi Tujuan Bersama, tim yang efektif harus punya tujuan bersama sekaligus bermakna, berfungsi sebagai arahan, momentum, dan komitmen di antara anggotanya; Sasaran Spesifik, tim yang sukses adalah yang mampu menerjemahkan tujuan bersama mereka ke dalam sasaran kinerja yang realistik, spesifik, dan bermakna; Efikasi Tim, tim yang efektif punya kepercayaan diri dan kesuksesan yang pernah mereka dapatkan akan memotivasi mereka lebih keras lagi untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar; Tingkat Konflik, konflik sebenarnya meningkatkan efektivitas tim; dan Social Loafing.


Example :






Tidak ada komentar:

Posting Komentar